Selasa, 19 April 2011

PUISI

KEPEDIHAN

Luka sukma menutup wajah ini dari persaudaraan
Ku tak tahu betapa kerasnya sebuah hidup
Awan hitam yang menyelimuti tiap perjalanan ku
Yang ku tak tahu kapan akan datangnya sebuah mentari

Ku tak tahu apa yang harus ku korbankan
Ku merasa bagai orang yang mati suri

Punya telinga tapi tak sanggup mendengar
Punya mata tapi tak dapat melihat
Punya kaki tapi tak  bisa di gerakkan
Punya tangan tapi tak mampu bertindak

Tapi......
Aku punya sebuah kemilau mahkota dalam hidup ku
Hati.........
Ya, sebuah hati yang masih memberiku semangat

Ku merenung dalam kegelapan tanpa satu manusia pun yang tahu
Dan timbul sesuatu dalam benakku
Hantaman bebatuan ini?
Kapan akan berakhir...............
Petir yang mengebumi bagai ledakan?
Kapan akan usai..............
Dan siksaan ini?
Kapan akan sampai sebuah penyelesaian......

Ku tak tahu..............
Ku tak mengerti..............
Ku tak paham...........
Ku tak hafal..........
Ku tak sanggup..........
Ku tak pelajari.........
Dan aku hanya menjalani

Ku hanya menunggu takdir
Apakah ku bisa melewati semua ini?
Hanya yang maha kuasa yang tahu kelanjutan ceritaku?
Dan satu harapan dari seorang anak manusia
Menyerupai bulan dan matahari.........
Ya, sebuah bulan dan matahari
Yang mempunyai cahaya tuk semua ciptaanNya.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar